Persinggahan Terus

Sungguh, Aku hanya mampu memuja dari jarak terjauh dalam hiba mencipta kata melakar rasa tanpa sampai pada kau semua Moga jarak terlapang aku ini di lalu angin laju membawa semua rasa jauh ke tepi teman kau ketika jaga.

Pada hari ke seribu sembilan kosong tujuh Banyak luka kita dan banyak kita ketawa Usahlah di tanyakan sampai bila semua Biarkan, itu hanya Tuhan punya kuasa.

Kalau saja kau ambil tahu Apa yang tak mampu aku akur Pada kelabu dingin malam Berkarang doa nada suram Aku tuliskan kata berbalut rasa Biar memeluk kau ketika jaga Rasa jauh yang menyenangkan Lalu mati tanpa di temukan.

Siapa akan bilang kalau esok kau bakal jatuh dan rabak? Hanya keyakinan mampu jadi perawat mustajab pada masa paling gelap.

Aku dah mula tua belia balik kampung seorang diri balik ke rumah lagi macam wakil sukaneka lari berganti-ganti. Lelap.